TNI AL-Dispen Puspenerbal (2/5/2024) | Direktur Personel Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Dirpers Puspenerbal) Kolonel Laut (P) Ma'arif mewakili Komandan Puspenerbal Laksda TNl Sisyani Jaffar menghadiri Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional Provinsi Jawa Timur Tahun 2024 di Gedung Negara Grahadi Jl. Gubernur Suryo No. 7 Kec. Genteng Surabaya, Kamis (2/5/2024).
Peringatan Hardiknas 2024 yang mengusung tema “Bergerak Bersama, Lanjutkan Merdeka Belajar” ini, diikuti sedikitnya 700 peserta upacara dan undangan dengan Inspektur Upacara Pj. Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono dan Komandan Upacara Sermadatar (P) Aldheri Naufal Alif. M (Taruna AAL).
Tampak hadir Mayjen TNI Rafael Granada Baay (Pangdam V/Brw), Irjen Pol Drs. Imam Sugianto,M.Si (Kapolda Jawa Timur), Dr. Mia Amiati, (Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur), Bobby Soemiarsono (Pj. Sekda Prov. Jatim), Laksma TNI Mukhlis (Dan STTAL), Laksma TNI Ivan Gatot Prijanto (Dirjianbang Kodiklatal), perwakilan pejabat TNI dan Polri wilayah Surabaya dan para Pejabat OPD lingkup Prov. Jatim.
Sedangkan pasukan pasukan upacara terdiri dari 1 Unit Satsik Satpol PP Prov. Jatim, 1 SST Korpri, 1 SST Taruna AAL, 1 SST Mahasiswa, 1 SST Poltek Pelayaran, 1 SSK Gabungan SMA Taruna (Brawijaya, Madani, Angkasa dan Bhayangkara), 1 SST Pelajar SMK Penerbangan, 1 SSK Pelajar SMK Kejuruan.
9. 1 SST Pramuka
Mendikbud Ristek RI Nadim Makarim dalam amanatnya yang dibacakan Pj. Gubernur Jawa Timur mengatakan, Lima tahun terakhir ini adalah waktu yang sangat mengesankan dalam gerakan Merdeka Belajar yang menyadarkan kami tentang tantangan dan kesempatan yang kita miliki untuk memajukan pendidikan Indonesia.
Bukan hal yang mudah untuk mentransformasi sebuah sistem yang sangat besar. Bukan tugas yang sederhana untuk mengubah perspektif tentang proses pembelajaran. Pada awal perjalanan, kita sadar bahwa membuat perubahan butuh perjuangan. Rasa tidak nyaman menyertai setiap langkah menuju perbaikan dan kemajuan.
Kemudian, ketika langkah kita mulai serempak, kita dihadapkan dengan tantangan yang tak pernah terbayangkan yakni pandemi. Dampak yang ditimbulkan mengubah proses belajar mengajar dan cara hidup kita secara drastis.
Pada saat yang sama, pandemi memberi kesempatan untuk mengakselerasi perubahan. Dengan bergotong royong, kita berjuang untuk pulih dan bangkit kembali menjadi jauh lebih kuat.
Lima tahun lanjutnya, bukan waktu yang sebentar untuk menjalankan tugas memimpin gerakan Merdeka Belajar. Namun, lima tahun juga bukan waktu yang lama untuk membuat perubahan yang menyeluruh.
"Kita sudah berjalan menuju arah yang benar, tetapi tugas kita belum selesai. Semua yang telah kita jalankan harus diteruskan sebagai gerakan yang berkelanjutan. Semua yang sudah kita upayakan harus dilanjutkan sebagai perjalanan ke arah perwujudan sekolah yang kita cita-citakan," terangnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar