KAB. PESSEL | Lisda Hendrajoni bakal menyandang gelar Doktor Pendidikan setelah diuji oleh 9 orang promotor di Ruang Sidang Ujian Tertutup Progran Doktor Pasca Sarjana Universitas Negeri Padang (UNP) Selasa (30/4).
Kesembilan promotor itu diantaranya Rektor UNP Prof. Ganefri, Prof. Yeni Rozimela, Prof. Indang Dewata dan Prof. Oriza Candra.
Kemudian Prof. Nurhizrah Gustiatuti, Prof. Sufyarma Marsidin, Prof. Herman Nirwana, dan Prof. Darmansyah. Serta Prof. Anik Gufron. Nama terakhir merupakan guru besar dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
Disertasi yang dia pertahankan dihadapan tim penguji berjudul “Pengembangan Model Pelatihan Kompetensi Kepribadian Guru TK Berbasis Self Direct Learning”.Bukan hanya cantik, mantan kru maskapai penerbamgan Garuda Indonesia ini punya daya magnit yang lumayan kuat. Ini menjadi modal baginya dua kali terpilih jadi anggota DPR-RI.
Dulu banyak orang meragukan kecerdasannya. Bahkan ada yang bilang, apa yang tahu dia tu, paling bersolek dengan bedak dan alis tebal. Ternyata, nada sumbang itu berhasil dipatahkan oleh ibu dari 4 orang putra putri ini.
Gelar Doktor Pendidikan itu tidaklah gampang meraihnya. Tidak bisa dengan hanya mengandalkan duit. Universitas Negeri Padang bukanlah perguruan tinggi yang bisa dibeli dengan uang. Apalagi sejak rektornya dijabat oleh Prof. Ganefri, M.Pd, Ph.D. Disini proses belajar mengajar harus benar benar diikuti. Kini standar mutu UNP meningkat dan mengalahkan UNAND.
Padatnya kesibukan sebagai anggota DPR-RI membuat Lisda Hendrajoni agak terlambat menyelesaikan pendidikan. Mulai mengikuti kuliah progran doktor di UNP pada tahun 2017 disaat itu dia adalah sebagai ketua TP-PKK Pesisir Selatan.
“Agak molor sikit (tamatnya) karena Covid dan sibuk juga di DPR-RI,” kata Lisda Hendrajoni lewat chating WhasApp
.Garis selalu tuntas mungkin ada ditelapak tangan Lisda. Apa yang dia angankan selalu berhasil. Mengawali karir sebagai pramugari maskapai penerbangan Garuda Indonesia beberapa tahun kemudian sempat menjadi awak kabin pesawat kepresidenan.
Tak lama kemudian berjodoh dengan Hendrajoni perwira muda di kepolisian yang terakhir berdinas di BNN. Sebelumnya Hendrajoni menempati berbagai jabatan strategis di lingkungan Polda Metro Jaya.
Ketika Hendrajoni terpilih menjadi Bupati Pesisir Selatan, wanita yang asli Banten dan besar di Lampung ini ikut berkiprah membantu sang suami. Disaat dia jadi Ketua TP PKK Pesisir Selatan banyak kegiatan yang ditorehkan untuk memajukan dunia parawisata.
Julukan Bundo Kanduang melekat pada Lisda karena sang suami adalah seorang ninik mamak bergelar datuak di Nagari Koto Baru, Kambang.
Sadar akan peran sebagai Bundo Kanduang bagi anak kemenakan suaminya, wanita berkulit putih ini selalu mengenakan tikuluak melengkapi fashionnya. Juga dalam bertutur kata, Lisda Hendrajoni sudah mulai fasih berbahasa Minang serta menyukai pula kuliner Ranah Minang.
(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar